Langsung ke konten utama

Postingan

Menghadapi ujian dengan senyuman

  2. QS.  Ali-imron ayat 186 Dalam menyikapai haidup ini,  harus disadari bahwa semua yang menimpa diri kita adalah bentuk ujian dari allah,  dalam ujian harta , allah bisa saja mendatangkan musibah melalui pencurian, perampokan dan sebagainya , bahkan dalam mengeluarkan zakat dan shodaqoh pun merupakan ujian dari allah untuk menguji sejauh mana kita dapat menunaikan dan melaksanakan perintahnya.  Dalam hal jiwa , allah memberikan ujian dalam bentuk sakit , cacat , bahkan meninggal dunia merupakan ujian yang datangnya dari allah dan semua itu hanya supaya allah menguji sejauh mana kesabaran yang kita punya . Tidak hanya dari harta dan jiwa bahkan allah uji keimanan hambanya dengan perantara orang-orang diluar islam dari kalangan yahudi, nasrani dan orang musyrik lainnya yang melecehkan dan menghina alquran , menghina keperibadian nabi dan nilai-nilai ajaran islam yang masih kita rasakan sampai saat ini.  Dalam menghadapi ujian-ujian tersebut hendaknya kita ...
Postingan terbaru

Mujahadatunnafs, Husnuzhon dan Ukhuwah

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهَا جَرُوْا وَجَاهَدُوْا بِاَ مْوَا لِهِمْ وَاَ نْفُسِهِمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَا لَّذِيْنَ اٰوَوْا وَّنَصَرُوْۤا اُولٰٓئِكَ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَآءُ بَعْضٍ ۗ وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَمْ يُهَا جِرُوْا مَا لَـكُمْ مِّنْ وَّلَايَتِهِمْ مِّنْ شَيْءٍ حَتّٰى يُهَا جِرُوْا ۚ وَاِ نِ اسْتَـنْصَرُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ اِلَّا عَلٰى قَوْمٍۢ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِّيْثَا قٌ ۗ وَا للّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad(berjuang ) dijalan allah , dan orang-orang yang memberikan tempat tinggal dan memberi pertolongan mereka itu satu sama lain saling melindungi,  dan orang-orang yang beiman namun belum berhijrah maka tidak ada tanggung jawab atasmu terhadap mereka,  tapi jika mereka meminta pertolongan kepada mu atas dasar agama maka wajib bagimu memberikan pertolongan kecuali atas suatu kaum yang ada perjanjian antara kamu dengan mere...

Bab II aliran-aliran Ilmu Kalam Dan tokoh-tokoh nya

 A. Aliran Khawarij Aliran ini jika di tinjauan dari segi bahasa maka yang dimaksud dengan kaum khawarij adalah mereka yang keluar. Maksudnya adalah mereka yang keluar dari golongan ali bin abi tholib . Mereka mengkafirkan ali dan pengikutnya yang hanya di sebabkan adanya arbitrase(tahkim)   Tahkim ini terjadi ketika perang siffin pada tahun 37 hijriah atau 657 masehi yang dipimpin muawiah berperang melawan pasukan ali, yang keputusannya dinilai merugikan kelompok ali. Kelompok ini meyakini bahwa semua keputusan harus berdasarkan kepada kekuasaan tuhan( laa hukma illa lillah )

Miqdad Bin Amr Al Aswad Ra

  Miqdad bin Amr al Aswad termasuk dalam kelompok sahabat yang mula-mula memeluk Islam, sehingga ia termasuk dalam kelompok as sabiqunal awwalun. Ia bukan termasuk golongan terkemuka sehingga ia mengalami berbagai penyiksaan dan sasaran kemarahan dari kaum Quraisy, karena pilihannya memeluk Islam. Tetapi semua penderitaan itu tidaklah menambah kecuali kemantapan imannya. Pada masa awal tinggal di Madinah, Nabi SAW membagi sahabat Muhajirin dalam kelompok yang terdiri dari sepuluh orang, yakni untuk mereka yang tidak tinggal dengan orang-orang Anshar, tetapi tinggal di serambi masjid sebagai Ahlu Shuffah. Miqdad berada dalam satu kelompok dengan Nabi SAW, dan ada tiga ekor kambing yang dapat diperah susunya untuk kelompok ini.  Suatu ketika Miqdad dan dua orang temannya dalam keadaan sangat lapar dan payah, sementara ada satu gelas susu yang merupakan jatah Nabi SAW dan beliau sendiri sedang berkunjung ke rumah seorang sahabat. Syetanpun membisikkan pikiran jahat pada Miqdad, "...

Firqoh Dan Hubungan Ilmu Kalam dengan Ilmu-ilmu lain

 2. Firqah Ilmu Kalam  1. Firqah Khawarij  Merupakan golongan yang keluar dari golongan Ali, menentang golongan Ali dan Muawiyyah. Ajaran mereka adalah mereka yang melakukan dosa baik besar maupun kecil mereka dihukumi kafir, dan yang berhak mendudukuki jabatan khalifah itu bukan hanya orang orang kafir.  2. Firqah Murji’ah  Merupakan golongan yang timbul pada saat terjadinya pertikaian anatara Ali, khawarij dengan golongan muawiyyah, golongan ini bersifat netral tidak memihak salah satu golongan ini. Ajaran mereka yaitu orang yang melakukan dosa baik besar maupun kecil tidak dihukumi kafir tidak juga mukmin melainkan dikembalikan kepada Allah SWT pada hari kiamat.  3. Firqah Jabariyah  Merupakan golongan yang timbul bersamaan dengan firqah Qodariyyah yaitu timbul karena menentang kebijakan politik bani Umayyah yang dianggap kejam.  Ajaran mereka yaitu apapun yang dilakukan manusia baik dan buruk adalah terpaksa karena semua yang mengatur apa yang...

Ruang Lingkup, Fungsi Dan Sejarah Ilmu Kalam

 C. Ruang Lingkup Pembahasan Ilmu Kalam  1. Pembahasan Ilmu Kalam Aspek pokok dalam ilmu Kalam adalah keyakinan akan eksistensi Allah yang maha sempurnaan, maha kuasa, maha perkasa dan memiliki sifat-sifat kesempurnaan lainnya. Karena itu pula, ruang lingkup pembahasan dalam ilmu Kalam yang pokok adalah : a. Hal-hal yang berhubungan dengan Allah SWT atau yang sering disebut dengan istilah Mabda. Dalam bagian ini termasuk pula bagian takdir. b. Hal yang berhubungan dengan utusan Allah sebagai perantara antara manusia dan Allah atau disebut pula washilah meliputi: Malaikat, Nabi/Rasul, dan Kitab-kitab Suci. c. Hal-hal yang berhubungan dengan hari yang akan datang, atau disebut juga ma’ad, meliputi : surga, neraka dan sebagainya. 2. Aspek-aspek Ilmu Kalam Bagian-bagian Kalam sebagai ilmu dibagi dalam beberapa aspek : keesaan zat, keesaan sifat, keesaan perbuatan, dan keesaan dalam beribadah kepadanya. 3. Masalah-masalah yang bertentangan dengan Kalam.  Secara garis besar, ma...

Ubaidah Bin Harits Ra

  Ubaidah Bin Harits Ra Sebelum perang Badar mulai pecah dan dua pasukan sedang berhadapan, tokoh kafir Quraisy, Utbah bin Rabiah, menantang duel satu persatu. Majulah putranya, Walid bin Utbah dan Ali bin Abi Thalib maju menghadapinya dan Ali berhasil membunuhnya.  Kemudian majulah saudaranya Syaibah bin Rabiah dan paman Nabi SAW, Hamzah bin Abdul Muthalib melayani tantangannya dan dengan mudah membunuhnya pula  Melihat anak dan saudaranya tewas di hadapannya, Utbah sendiri yang maju menuntut balas. Kali ini ia dihadapi oleh Ubaidah bin Harits. Mereka laksana dua tiang yang kokoh, saling beradu pukulan dan tampaknya kekuatan mereka seimbang. Ubaidah berhasil memukul pundak Utbah hingga patah, tetapi Utbah berhasil memotong betis kaki Ubaidah, keduanya tampak sekarat. Ali dan Hamzah maju membunuh Utbah, dan mereka membawa Ubaidah ke tempat Nabi SAW sedang berteduh.  Nabi SAW meletakkan kepala Ubaidah di paha beliau, beliau mengusap wajahnya yang penuh debu. Ubaidah m...