2. QS. Ali-imron ayat 186
Dalam menyikapai haidup ini, harus disadari bahwa semua yang menimpa diri kita adalah bentuk ujian dari allah, dalam ujian harta , allah bisa saja mendatangkan musibah melalui pencurian, perampokan dan sebagainya , bahkan dalam mengeluarkan zakat dan shodaqoh pun merupakan ujian dari allah untuk menguji sejauh mana kita dapat menunaikan dan melaksanakan perintahnya.
Dalam hal jiwa , allah memberikan ujian dalam bentuk sakit , cacat , bahkan meninggal dunia merupakan ujian yang datangnya dari allah dan semua itu hanya supaya allah menguji sejauh mana kesabaran yang kita punya .
Tidak hanya dari harta dan jiwa bahkan allah uji keimanan hambanya dengan perantara orang-orang diluar islam dari kalangan yahudi, nasrani dan orang musyrik lainnya yang melecehkan dan menghina alquran , menghina keperibadian nabi dan nilai-nilai ajaran islam yang masih kita rasakan sampai saat ini.
Dalam menghadapi ujian-ujian tersebut hendaknya kita memelihara kesabaran dan tetap meningkatkan ketakwaan kepada allah swt . dengan mengerjakan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya dan bagi yang mampu melaksanakannya allah janjikan balasan yang besar disisi allah sehingga allah akhiri dengan kalimat "inna zalika min 'azmil umuur".
Sebagai hamba allah swt kita hendaknya menyadari bahwa ujian yang allah berikan tidak akan melebihi kemampuan hambanya , sebagaimana sabda nabi saw berikut.
Semakin tinggi derajatnya semakin berat ujiannya, dan sebagaimana kesimpulan dari ayat-ayat diatas bahwa Allah tidak akan memberikan ujian kepada siapapun di luar batas kemampuannya.
Di samping itu hadits ini juga menekankan kepada sikap husnudz dzann; yakin bahwa banyak hikmah yang ada di balik musibah dan cobaan itu. Salah satunya yang disebutkan di akhir hadits ini adalah ujian allah berfungsi untuk menghapus dosa-dosa yang telah kita lakukan .
Komentar
Posting Komentar